ayeuna tabuh

Senin, 10 November 2014

Akulah-Hujan

Akulah hujan
Kepada siapa aku harus bersimpuh
Saat tanah terkubur beton megah

Akulah gemercik air
Jika dulu kedatanganku kau sambut rindu
Kini kau hanya diam membatu

Akulah air mengalir
Kepada siapa aku harus bercerita
Disaat akar mati tak lagi mendengar
Hanya pondasi dan paku-bumi yang angkuh, menyuruhku ;
PERGI !

Akulah hujan
Kemanakah aku harus berlari
Disaat sampah-sampah merajai bumi

Akulah hujan
Kini kedatanganku kau anggap bencana
Melebihi beton dan gergaji mesin
Kini kedatanganku kau anggap derita
Melebihi sampah dan polusi
Kini kehadiranku tak diberi tempat lagi
Hingga suatu saat kau akan mengerti.


Bandung 10 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar