ayeuna tabuh

Senin, 07 Oktober 2013

Senja

senja itu. langit tidak terlalu gelap. mungkin matahari masih ingin berbicara mengenai sorotnya.
yang disetiap sinarnya memberi ruang. dimana mahluk bumi bisa memandang. melihat elok cahaya yang mengenai butir air. juga mengenai keluh manusia yang selalu memekik karena panasnya. tapi lihatlah cahayanya membuat bunga-bunga mendapat tenaga untuk membuat manusia dilanda asmara.
haha
bagai antrian dalam festival. ribuan bintang terus menggerutu ingin memamerkan keindahannya. dia terus mencaci sang mega agar berlari. begitupun bulan. sudah tidak sabar ingin menunjukkan bahwa dirinya ada. dia terus meniup-niup waktu dan sesekali bersiul didepan mentari.
tetapi. ada yang berubah.
senja itu terasa lama. ketika kupu-kupu senantiasa mengelilingi taman. dan gerombolan burung yang masih meramaikan senja.
lihatlah. bumi terasa indah diantara siang dan malam.
terlihat beberapa cahaya yang memancar.
matahari masih setia.
bintang mulai bergejolak.
dan bulan datang semakin membuat senja yang penuh persaingan itu bagai di surga.
langit sepertinya haru. melihat keinginan mereka untuk memanja bumi.
dia membiaskan cahaya jingga. tak biru dan tak hitam.
langit lebih memilih peran sentral.
dan senja itu. disaat semua harapan dan keinginan berkumpul.
ada sebuah keindahan yang kita rasakan.
meski kita tidak tau apakah kemudian langit akan gelap atau cerah dengan kilauan bintang.
kita harus bisa menentukan dan memilih yang terbaik untuk sebuah keindahan di kemudian hari.
karena jika hanya menikmati sesaat. maka esok lusa kau seperti bangkai yang sia-sia.
hidup ini penuh dengan pilihan.
maka senja adalah harapan.
dan kau harus bergerak bagai matahari bulan dan bintang untuk menjadi yang terbaik dikala senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar