ayeuna tabuh

Rabu, 18 Juni 2014

#Slank - Masih Berdiri Di Atas Semua Golongan Kah ?

Sejarah Slank
Siapa yang tidak mengenal Slank. Sebuah Band Indonesia yang berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di Indonesia. Dibentuk pada tahun 80-an Oleh Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim) dengan nama Stones Complex (CSC) yang hanya bertahan sampai akhir tahun 1983. Terjadi beberapa kali pergantian formasi sampai pada tahun 1990 memulai rekaman debut album ‘Suit.. suit.. he.. he.. (Gadis Sexy)’. Album yang menampilkan hit ‘Memang’ dan ‘Maafkan’ itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Kemudian album kedua dengan hits ‘Mawar Merah’ dan ‘Terlalu Manis’ yang juga menjadi hits populer pada saat itu. Juga pada album ketiga yang diberi judul ‘Piss’ dengan hits favorit ‘Piss’ dan ‘Kirim Aku Bunga’. Karir Slank terus menanjak setelah album keempat dirilis. Album yang diberi nama ‘Generasi Biroe’pun kembali menjadi favorit para Slankers di Indonesia. Pada tahun 1996 kembali merilis album yang diberi titel ‘Minoritas’ dengan single hits ‘Bang-Bang Tut’ yang sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan dalam show mereka.

Narkoba = Selamat Tinggal
Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang seniman bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus.
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi pengguna," ujar Kaka.
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Pada tahun ini pula Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.

Sajian Lirik Yang Cerdas, dan Pernah Berurusan dengan DPR
Seiring berjalannya waktu, bermunculan pula album-album Slank yang meramaikan musik Tanah Air. Lirik-lirik lagu slank yang bersifat gaya hidup, inspirasi, universal dan bahkan kritik sosial menjadi inspirasi tersendiri bagi kalangan muda maupun tua. Lirik cinta yang disajikan secara universal (menganggap cinta bukan hanya untuk pasangan saja, akan tetapi kepada ibu, ayah, sahabat) tidak perlu diragukan lagi seperti yang dilantunkan dalam lagu yang berjudul ‘#1’, ‘dirumahku’, ‘Cinta Kita’, dan ‘Ku Tak Bisa’. Kemudian lirik-lirik yang berbau kritik terhadap politik disajikan dengan kritis seperti pada lagu ‘Orkes Sakit Hati’, ‘Democrazy’, Gosip Jalanan’ lebih mencerdaskan bangsa dibanding berita di TV yang banyak ditutup-tutupi.
Tahun 2008, Slank sempat akan digugat oleh DPR karena saat itu Slank aktif mendukung KPK dan sempat memberikan CD yang berisi lagu-lagu Slank sebagai bentuk dukungan nya dan menyuaakan saat melakukan pertunjukan. Namun ternyata ada lagu yang berjudul Gossip Jalanan (dari album PLUR, tahun 2005) yang dianggap menyakiti lembaga tertentu. Kasus tersebut sempat ramai dibicarakan, dan banyak dukungan datang untuk Slank. Slank pun kerap dapat banyak permintaan membawakan lagu tersebut saat mereka melakukan pertunjukan.

Keterlibatan Politik dan Kekecewaan Slankers ?
            Siapa yang akan menyangka Band sekelas Slank yang menggembor-gemborkan kebobrokan politik justru terjatuh kedalam lubang politik? Takdir tak bisa dipungkir. Slank tergabung kedalam musisi ‘Revolusi Harmoni’ yaitu kumpulan musisi tim sukses pasangan nomor 2 ‘Jokowi dan Jusuf Kala’ dengan lagu hits "Salam Dua Jari, Jangan Lupa Pilih Jokowi". Banyak para slankers yang bertanya heran dan merasa dikecewakan. Padahal jika dilihat dari perjuangan slank yang terus berusaha mempersatukan bangsa dengan bentuk musik dan memposisikan dirinya berdiri di atas semua golongan, netral, dan selalu ikut campur masalah politik bahkan sampai pernah bermasalah dengan para politikus. Berbanding terbalik dengan lagu-lagu yang selalu mereka lantunkan dengan suara lantang seperti lagu ‘Democrazy’ pada kutipan lirik berikut :

Ngumpul di jalanan unjuk kekuatan
Ugal-ugalan. edan
Teriak-teriak orang banyak
Sampe serak yakin menang telak
Ini pesta demokrasi
Apa pada rekreasi
Basa basi politik
Banyak yang gak ngerti
Ditinggal pergi.
Saling tuding saling tuduh
Hujat menghujat kalo perlu adu fisik
Sirik.
Bantah membantah pantang nyerah
Merasa paling wah gak mau ngalah
Payah.
Demokrasi ABG ngeceng rame-rame
Cuma modal pede ngoceh bebas semau gue.
Seperti burung yang lama dikurung
Tiba-tiba dilepas. bingung
Seperti dipenjara 30 tahun
Bebas.

            Mengapa Band sekelas Slank bisa dijadikan sebagai alat politik untuk satu pihak? Bukankah Slank membudayakan kebersamaan? Bukankah Slank tak ingin menjadi virus bagi Slankers yang telah lama berkiblat pada ajaran Slankissme? Bukankah ‘apa artinya jika kamu (Para Slankers) gak ada’ untuk Slank sendiri? Bukankan Slank melantunkan lagu yang begitu menyentuh hati untuk sebuah amanah? Seperti pada lagu ‘Orkes Sakit Hati’? Ingatkah kau dengan isi liriknya?

Jangan kau kecewakan aku lagi
Aku nggak mau menderita lagi
Kalau ingkari janji
Aku nggak mau kebawa emosi
Jangan biarkan aku sakit hati
Karna ingkari janji
Cinta dan kepercayaan yang kuberikan
Jangan sampai kamu sia-siakan
Dengan ingkari janji
Jangan-jangan kau bohongi aku lagi
Banyak bicara cuma basa basi
Coba ingkari janji
Semua yang kau inginkan slalu kuberi
Kulakukan walau sampai mati
Jangan ingkari janji
Kebebasan yang kamu dapatkan
Bukan jadi kamu boleh sembarangan
Kamu sudah berjanji
Jangan ingkari janji
Mending Jangan berjanji

            Bolehkah aku memaknai lirik universalmu bukan untuk seorang kekasih? Tetapi untuk orang yang berjanji setia mengurus semua kebobrokan wilayahmu? Wilayah dimana Slank tumbuh bersama karya dan ajaranmu? Bagaimana kau memaknai Janji? Apakah janji tidak berlaku untuk seseorang yang mempunyai janji baru? Sementara janji lamanya boleh diabaikan karena janji barunya lebih indah? Lebih dipercaya? Bagaimana kau mempercayai Janji-janji baru jika janji lalu-nya belum/tidak dipenuhi? Inikah yang dinamakan ‘Bobrokisasi Borokisme’?

            Entahlah, yang aku rasakan Malam ini, kembali sadari aku sendiri, gelap ini kembali sadari engkau telah pergi.


Yasfi Maziya Mufida
18 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar